Islam bukanlah hanya sebuah keyakinan bertuhan satu, tetapi Islam merupakan
sebuah sistem yang universal mencakup sendi-sendi kehidupan manusia. Begitu
pula dalam mengatur bagaimana ekonomi dapat berjalan dengan menguntungkan
berbagai pihak tanpa dengan dasar yang jelas dan rasional.
Kerangka pikir Ekonomi islam berinti pada ekonomi yang berlandaskan ketuhanan ia bertitik
tolak dari Tuhan dan memiliki tujuan akhir pada Tuhan ( Yusuf Qardhawi), hal ini
ditujukan kepada sumber ajaran Islam yaitu Al-Qur’an dan Al-hadits.
Dalam aplikasinya Islam disamping harus berdasarkan Al-Qur’an Hadits, Islam
pun mengutamakan rasionalitas yang sesuai
dengan universalitas Islam dalam konsep ekonomi Islam berorientasi pada pelaku
ekonomi yang rasional Islam bertujuan untuk mendapatkan mushalahah, tidak
melakukan kemubaziran, berusaha meminimalisir resiko dan dihadapkan ketidak
pastian.
Ekonomi Islam memiliki sifat dasar sebagai ekonomi
Rabbani dan Insani. Di sebut ekonomi Rabbani karena sarat dengan arahan
nilai-nilai iilahiah. Lalu ekonomi Islam dikatakan memiliki dasar sebagai
sebagai ekonomi insani karena sistem ekonomi ini dilaksanakan dan di tunjukan
untuk kemakmuran manusia
Ini semua adalah rambu-rambu dalam bidang ekonomi
dan perdagangan yang harus ditaati oleh setiap muslim. Karena itu munculah
ekonomi Islam lebih merupakan realisasi dari Islam itu sendiri yang universal.
Kajian tentang sejarah ekonomi sangat penting bagi ekonomi karena sejarah
adalah laboratorium umat Islam Ekonomi, sebagai salah satu ilmu social, perlu
kembali kepada sejarah agar dapat melaksanakan eksperimen-eksperimennya dan
menurunkan kecenderungan-kecenderungan jauh-jauh dalam berbagai ubahan
ekonominya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar