Kamis, 29 Januari 2015

Pertemuan dengan Perempuan Berjibab Besar Di UMY


Kemarin mampir ke UMY untuk sedikit keperluan. Ketika sedang menyelesaikan urusankan di UMY. Ku mendenar suara.
"Untuk registrasi dan SPP Bahasa Arab pak" suara khas perempuan yang menjawab pertanyaan petugas bank.

Aku yang saat itu sedang memandang lantai seketika itu menatap wajah pemilik suara tadi. Dia hanya menaruh slip setoran bank berwarna biru di dalam keranjang antrian dan bergegas keluar ruangan untuk menghampiri temannya.

Jilbab besar dan gamis yang menjuntai hingga mata kaki membuatnya terlihat anggun dan cantik. Jilbab besar dan gamis yang dia kenakan tidak berwarna hitam semua, tetapi paduan dari warna ungu dan biru yang serasi. Yang ku tafsirkan dari yang ia kenakan untuk menutup auratnya, dia bukanlah aliran yang menutup diri dari sosialiasi dengan masyarakat. Dia juga tak mengenakan cadar,  yang jelas memancarkan wajahnya yang cantik dan sejuk.


"Astagfirullahal'adziim" ucapku dalam hati dan dengan segera ku alihkan kembali pandanganku ke arah lain. Berusaha mengalihkan diri dari pikiran tentang perempuan tadi yang baru saja keluar dengan sibuk memeriksa HP dan membuka satu persatu pesan yang sudah ku baca sebelumnya. tapi ternyata gagal.

Tetapi kegagalan itu langsung menemui titik keberhasilan ketika namaku dipanggil oleh petugas bank untuk menyetor sejumlah uang agar urusanku selesai.  Petugas bank pun menerima sejumlah uang yang kuberi lalu memberiku slip bukti setoran berhasil. "Silahkan diperiksa kembali pak" ucapan klasik petugas bank kepada nasabahnya dan ku jawab iya.


Ku periksa kembali setiap kolom slip yang diberi oleh petugas bank. Nama pengirim, no telpon, nama penerima, dan kolom-kolom lainnya. Alhamdulillah benar semua. Slip bukti aku masukkan dalam tas dan bergegas segera keluar dan pulang.

Baru mau melangkahkan kaki menuju pintu, perempuan anggun tadi masuk bersama dua orang temannya. Tak sengaja mataku tertuju pada wajahnya yang sejuk dan menghiraukan kedua temannya yang sama-sama berpenampilan dengannya walau dengan warna yang berbeda. Ku alihkan pandangan sekali lagi dan berhasil tetapi gagal dalam mengalihkan hati.

Dia dan dua orang temannya duduk di sofa yang disediakan untuk menunggu. Dan aku segera keluar untuk menyelesaikan urusanku dan mengembalikan motor temanku yang kupinjam setelah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar