Seusai
menikmati keindahan Goa Pindul, kami merasa ada yang kurang. Merasa kurang
karena waktu dirasa masih siang untuk pulang ke Asrama. Salah satu dari kami
mengusulkan untuk pergi ke salah satu pantai di Gunung Kidul. Banyak pilihan
pantai yang diusulkan teman-teman. Pantai Pok tunggal, Pantai Indrayanti,
Pantai Baron menjadi pilihan yang kuat diantara pantai yang lain. Orang yang
dianggap tua diantara kami, Bensar (tidak tua si hehe... Cuma udah semester 8
aja) memutuskan untuk pergi ke Pantai Baron. Dan kami menyetujuinya.
Perjalanan
dari Goa Pindul ke Pantai Baron menghabiskan waktu sekitar 45 menit sampai 1
jam. Kenapa tidak, karena setibanya kami disana kumandang Adzan Sholat Ashar
terdengar. Kami pun memutuskan untuk sholat terlebih dahulu setelah itu baru
menikmati Pantai Baron ini.
Pantai
Baron adalah salah satu pantai yang berada di kabupaten Gunung Kidul,
Yogyakarta. Untuk memasuki Pantai Baron, wisatawan dikenai biaya sebesar Rp
10.000,-/orang dan biaya Rp 2.000,-/ motor. Jadi jika berkunjung berdua dengan
motor, total biaya yang dihabiskan sebesar Rp 22.000,-.Pantai Baron memiliki
keunikan tersendiri yaitu adanya aliran sungai bawah tanah yang bermuara di
pantai ini. Jadi kami bisa menikmati mandi dengan 3 jenis air sekaligus yaitu
air tawar, air asin dan air tawar. Di pantai ini pun kita bisa sekaligus wisata kuliner laut, karena banyak masyarakat sekitar yang menjual hasil olahan hewan laut dengan harga relatif murah. Seperti udang goreng, cumi goreng, rumput laut goreng, ikan-ikan dan lain-lain.
Setelah
sholat ashar, kami memutuskan untuk makan dahulu. Segera kami menghampiri
warung makan dengan membeli setengah kilo udang goreng dan dua bungkus nasi
putih. Sebelum membeli saya bertanya kepada penjualnya “Bu saya boleh nyoba
satu ga bu?” penjualnya pun memperbolehkan. (dalam hati, alhamdulillah dapet
gratisan hehe..). Kemudia mbah bensar pun berkata ke ibu penjualnya “Bu kalau
kami coba satu-satu boleh juga bu?” penjualnya menjawab “ Ya ga boleh mas, wah
kalau semua nyoba satu-satu ya saya rugi toh mas. Mas-masnya aja ada 8 orang,
nah kalau setiap orang nyoba satu, udah 8 udang goreng. Wah udah satu ons itu
mas” kami pun tertawa lepas hehe...
Kami
rasa setengah kilo udang gorang dan 2 bungkus nasi sudah cukup untuk mengisi
perut 8 orang ini. Dan kami membawanya ke bibir pantai dan makan bersama-sama
disana. Setelah makan, 5 orang diantara kami memutuskan untuk mandi yaitu Catur,
Aziz, Masruri dan Doni. Sedangkan saya, Subari dan Bensar memilih untuk
menikmati pantai dengan duduk-duduk saja dengan melihat pemandangan ombak yang
bergulung-gulung setiap beberapa detiknya dan keramaian pengunjung yang semakin
sepi. Tidak beberapa lama kemudia, aku mengusulkan ke Subari untuk foto-foto di
bebatuan karang di pinggir pantai dan Subari pun menyetujuinya dengan
meniggalkan mbah Bensar duduk sendiri sambil menjaga barang-barang kami.
Hari
makin sore, kami pun bergegas mengemasi barang dan pulang. Kenikmatan Pantai
Baron sudah kami renggut dan sepotong kenangan kami tinggalkan di atas butiran
pasir pantai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar