Senin, 05 Mei 2014

Kesan Berwisata ke Taman Nasional Gunung Merapi (Goa Jepang)

Hei, para mahasiswa Jogjakarta atau teman-teman yang suka berwisata. Just share aja nih hehe. Waktu itu hari Ahad 27 April 2014, saya dan kawan-kawan sedang pusing nyari tempat wisma untuk acara organisasi kami di Kaliurang, Jogjakarta. Setelah berkeliling, akhirnya kami menemukan tempat yang cocok untuk acara organisasi kami dan kami mem-booking nya. Karena merasa tugas telah usai, kami memutuskan untuk sekalian berkunjung ke Taman Nasional Gunun Merapi (Nirmolo Kaliurang).

Dengan menggunakan sepeda motor, kami melaju ke lokasi wisata. Dalam perjalan yang berliku-liku dan cenderung menanjak tidak menghambat perjalanan kami karena jalan-jalan aspal di kaliurang sangat bagus. Udara yang segar, suasana yang sejuk dan pemandangan yang indah, membuat kami bersemangat. Kami pun menarik gas motor dan bersuka ria dalam perjalanan yang kira-kira dari wisma yang baru saja kami booking berjarak kurang lebih 2 Km.


Sampai pintu gerbang, kami  membayar biaya parkir Rp 2000,-/motor dan langsung memarkir sepeda motor kami. Parkir di sini cukup luas, jadi bagi teman-teman yang mau rombongan ke sini, ga usah khawatir akan tempat parkir yang kurang memadai. Di sebelah utara halaman parkir, terdapat 5 pintu toilet.dan di sebelah selatannya ada warung makan yang bagi saya pribadi sangat murah.


Kemudian kami menuju loket masuk lokasi wisata, di loket ada 2 harga. Pertama harga wisatawan lokal yaitu hanya Rp 2000,-/orang, yang lainnya untuk wisatawan asing dikenakan Rp 20.000,-/orang. Perbedaan harga tiket ini memang proposonal menurut saya pribadi. Jadi meringankan bagi pribumi untuk mengenal dan menikmati bumi pertiwi yang sangat indah ini.

Setelah membayar tiket masuk, kami menaiki anak-anak tangga menuju ke dalam Taman Nasional ini. Berjalan masuk sekitar 15 meter, kami disuguhkan 4 objek wisata yaitu Goa Jepang, Bukit Plawangan, Hutan Wisata, dan Panorama Alam Gunung Merapi. Karena jam menunjukan jam 2 siang, dan kami tidak punya banyak waktu. Khawatir hari akan cepat gelap, kami memutuskan untuk banting setir ke arah kanan menuju Goa Jepang.

Menuju Goa Jepang, kita harus mendaki Bukit Plawangan dahulu yang jalannya cukup menantang dengan krikil-krikil dan batu-batu yang cukup besar. Pepohonan yang tumbuh liar dan kera-kera liar yang bersahabat menemani kami dalam mendaki jalan zigzag menuju Goa Jepang. Pendakian ini cukup membuat keringat kami keluar dan merasa gerah, padahal udara disini sangat sejuk. Saya sarankan memakai sepatu dan membawa air minum.

Pendakian kami memakan waktu sekitar 20 menit. Sesampainya di depan mulut Goa Jepang, terdapat bapak paruh baya yang menjual air minum, makanan, dan menyewakan senter kepada kami. Keadaan dalam Goa lumayan lembab dan gelap. Tapi Goa Jepang ini tidak seperti yang kita bayangkan, kami mengira Goa Jepang itu dalam dan terdapat ruang-ruang dalam goa, tapi ternyata kedalaman Goa Jepang hanya berkisar 15 meter dan tidak ada ruang-ruang disana. Kami merasa sedikit kecewa, padahal kami sudah mengeluarkan uang Rp 7000,- untuk menyewa senter. Tapi walaupun begitu, wisata ini tetap mengesankan dan mengobati rasa penasaran kami akan uniknya Goa Jepang.

Oh ya, terakhir saya sarankan kepada teman-teman untuk membawa payung atau jas hujan. Karean daerah ini sering hujan. Kami pulang, hujan deras menyambut.



















Ali Ruslan-Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga


Tidak ada komentar:

Posting Komentar